Gianyar – Sukawati, Sabtu (2/8/2025) – Semangat gotong royong dan kemanunggalan antara TNI dan masyarakat Desa Batuan tampak begitu kuat di hari ke-10 pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 Tahun 2025. Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) beserta saluran air primer yang menghubungkan Banjar Penida dan Banjar Lantangidung terus dikebut, berkat kekompakan dua elemen utama: prajurit TNI dan warga desa.
Dengan dipimpin oleh Dan SSK TMMD ke-125, Lettu Cpl I Nyoman Prajana, Satgas TMMD bersama masyarakat setempat terlihat bekerja tanpa sekat. Mereka saling membantu, mulai dari proses penggalian, pengangkutan material, hingga perataan badan jalan.
“Program TMMD ini menunjukkan bahwa ketika TNI dan rakyat bersatu, tidak ada hal yang mustahil. Kami bangga bisa bekerja bersama masyarakat yang begitu antusias,” ungkap Lettu Cpl I Nyoman Prajana di sela-sela aktivitas pembangunan.
Warga dari kedua banjar yang terlibat aktif, baik dari Banjar Penida maupun Banjar Lantangidung, merasa senang dan bangga bisa menjadi bagian langsung dari pembangunan infrastruktur desa mereka. Jalan yang dibangun ini nantinya akan mempermudah akses ke lahan pertanian dan mempercepat distribusi hasil panen.
“Saya senang bisa ikut bekerja bersama TNI. Mereka ramah dan tidak segan bekerja keras bersama kami,” ujar I Made Sutarja, salah satu petani dari Banjar Penida.
Hal senada juga disampaikan oleh Perbekel Desa Batuan, Ari Anggara, yang turut hadir di lapangan untuk memantau progres pembangunan. Ia menilai keterlibatan langsung masyarakat merupakan kunci sukses TMMD tahun ini.
“Kehadiran TNI tidak hanya membawa pembangunan fisik, tapi juga membangkitkan semangat gotong royong di masyarakat. Ini adalah bentuk nyata kemanunggalan TNI dan rakyat,” ucapnya.
Dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, jalan usaha tani yang sebelumnya hanya menjadi harapan kini mulai terbentang nyata. TMMD ke-125 di Desa Batuan menjadi bukti bahwa kolaborasi antara TNI dan masyarakat dapat menghasilkan pembangunan yang berkualitas dan berkelanjutan.
(Pendim 1616/Gianyar)
